SEJARAH GUNUNG GAMBAR PETILASAN PANGERAN SAMBER NYOWO DESA JURANGJERO

Dwi S 04 September 2019 09:49:52 WIB

JURANGJERO SIDA SAMEKTA – Sejarah asal mula Gunung Gambar Padukuhan Wonosari Desa Jurangjero Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul.

Pada abad ke-18, seorang Pangeran dari keraton Surakarta yang bernama “Raden Mas Sahid”atau”Pangeran  Samber  Nyawa” yang merupakan Putra Menantu Pangeran Mangku Bumi dari Keraton Yogyakarta yang dahulu bernama Kerajaan Mataram merasa sakit hati dan dendam terhadap bangsa penjajah kumpeni Belanda yang dengan akal liciknya berhasil menangkap Pangeran Mangkubumi/ayah mertuanya dan mengasingkannya sampai beliau wafat serta perlakuan kumpeni Belanda yang semena-mena menindas dan memeras rakyat kecil di wilayah nusantara, utamanya rakyat di wilayah Keraton Yogyakarta yang dahulu bernama Mataram serta Keraton Surakarta yang dahulu bernama Keraton Kasunanan Kartasura.

Melihat kondisi rakyat kecil yang begitu sengsara dan tertindas oleh penjajah kumpeni Belanda,Pangeran Samber Nyawa mempunyai cita-cita untuk melanjutkan Perjuangkan ayah mertuanya yakni Pangeran Mangkubumi didalam mengusir kaum penjajah kumpeni Belanda dari Bumi Nusantara yang utamanya dari wilayah tanah jawa.Selain itu,beliau juga mempunyai cita-cita untuk menguasai serta menjadi raja ditanah jawa,sebagai sarana untuk menghimpun kekuatan besar mengusir kaum  penjajah Kumpeni Belanda dari wilayah Nusantara.

Sebelum beliau dinobatkan menjadi raja,Pangeran Samber Nyawa pergi ke wilayah Ngawen dengan maksud dan tujuan untuk meminta bantuan serta dukungan dari Demang di wilayah Ngawen yaitu “Ki Demang Singodikoro”.Setelah sampai di Ngawen di tempat Ki Demang Singdikoro,Pangeran Samber Nyawa diminta untuk bersedia bertapa di sebuah gua kecil di bukit yang dahulu merupakan tempat Padepokan dan Moksa”nya Ki Gading Mas/Ki Ageng Panutan. Untuk selanjutnya Pangeran Samber Nyawa bersedia mengikuti petunjuk dari “Ki Demang Singdikoro” untuk bertapa di goa yang terletak di bukit pada gunung tersebut.

Konon di suatu malam didalam bertapanya tersebut,Pangeran Samber Nyawa mendapatkan “Wahyu Keraton”,yang selanjutnya setelah beliau mendapat “Wahyu Keraton”,Pangeran Samber Nyawa duduk diatas Bukit di sebuah Batu yang pada saat sekarang di sebut “Batu Kong”,kemudian Pangeran Samber Nyawa menggambar:

  • Calon daerah “Mangkunegaran” yang akan dipakai sebagai Pusat Kerajaan.
  • Jalan/rute perang untuk mengusir penjajah kumpeni Belanda dari Pulau Jawa.

Untuk mengenang tempat tersebut,kemudian oleh Pangeran Samber Nyawa diberi nama bukit “Gunung gambar” yang berarti tempat untuk menggambarkan sesuatu.

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PEMERINTAH KALURAHAN JURANGJERO