Diskusi Kedua PKMK UGM Bahas Gizi, Tablet Tambah Darah, Hingga Pantangan Makan di Jurangjero

desajurangjero 19 Februari 2024 10:19:55 WIB

Kalurahan Jurangjero, 18 Februari 2024 PKMK UGM Kembali mengadakan FGD dengan ibu-ibu yang berada di Kalurahan Jurangjero. Kegiatan ini bertempat di balai kalurahan jurangjero.

Partisipan Ibu yang hadir merupakan orang tua dari partisipan yang terlibat dalam penelitian awal (2021) dan penelitian lanjutan (2022). Partisipan ibu yang di pilih dalam sesi kedua ini berasal dari berbagai padukuhan yaitu Nologaten, Purworejo, Gambarsari, Kaliwuluh, dan Wonosari.

Sambutan positif dari Sekdes Jurangjero, Aris terhadap penyelenggaraan FGD bersama orang tua ini sangat menggembirakan. Ia berharap kegiatan semacam ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi orang tua remaja. 

Pertemuan dimulai dengan sambutan dan penjelasan ringan mengenai tujuan FGD yang disampaikan oleh Ketua peneliti, Muhammad Asrullah, Ph.D, dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama orang tua peserta yang hadir.

Dalam diskusi mengenai gizi seimbang, salah satu orang tua remaja menyatakan bahwa gizi seimbang mencakup konsumsi sayuran, buah, protein nabati, dan protein hewani. Salah satu contoh protein hewani adalah susu dan serangga (Walang). Meskipun demikian, beberapa orang tua mengatakan bahwa anaknya jarang minum susu. Beberapa ibu peserta juga membagikan pengalaman serupa, tetapi sebagian anak dari peserta lain ternyata senang minum susu. Keberagaman ini mencerminkan perbedaan kebiasaan makan remaja dari orang tua yang hadir.

Fasilitator dari UGM kemudian mengupas topik tablet tambah darah, menyoroti apakah mengonsumsi tablet tambah darah berkaitan dengan risiko anemia. Sebagian peserta agak bingung tentang hubungan antara tablet tambah darah dan anemia. Mereka berharap ada sosialisasi lebih lanjut dari kelurahan atau puskesmas setempat untuk menjelaskan hal tersebut, sehingga orang tua remaja dapat lebih memahami dan mengantisipasi kondisi tersebut.

Sementara itu, dalam konteks pantangan makan oleh remaja, beberapa peserta menyatakan bahwa anak-anak mereka tidak memiliki pantangan makan yang bersumber dari keyakinan atau budaya. Namun, ada seorang orang tua remaja yang menyebutkan bahwa anaknya tidak mengonsumsi udang dan serangga dikarenakan alergi.

Orang tua menunjukkan antusiasme dan aktif berpartisipasi dalam dialog yang dipandu oleh tim fasilitator dari PKMK UGM.

Keterlibatan orangtua dalam diskusi ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan baru untuk mendukung kesehatan remaja, serta memperkuat jalinan komunikasi antara remaja dan orang tua mereka.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PEMERINTAH KALURAHAN JURANGJERO